Promosi dan Perencaan Program Pemasaran Bank Syari'ah, semoga bermanfaat

BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
            Pemasaran adalah termasuk salah satu kegiatan dalam perekonomian dan membantu dalam penciptaan nilai ekonomi. Sedangkan nilai ekonomi itu sendiri akan menentukan harga barang dan jasa bagi individu-individu.Pemasaran menurut Philip Kotler (2002;9) mengartikan pemasaran adalah suatu proses sosial yang di dalamnya antara indivdu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.
            Sedangkan menurut Islam pemasaran syariah merupakan suatu proses bisnis yang keseluruhan prosesnya menerapkan nilai-nila iIslam. Suatu cara dalam memasarkan suatu proses bisnis yang mengedepankan nilai-nilai yang mengagungkan keadilan dan kejujuran. Dengan pemasaran syariah, seluruh proses tidak boleh ada yang bertentangan dengan prinsip-prinsip yang Islami. Dan selama proses bisnis ini dapat di jamin, atau tidak terjadi penyimpangan terhadap prinsip syariah, maka setiap transaksi apa pun dalam pemasaran dapat diperbolehkan.Nabi Muhammad yang telah menunjukkan kita bagaimana cara berbisnis yang berpegang teguh pada kebenaran, kejujuran, dan sikap amanah sekaligus bisa tetap memperoleh keuntungan yang optimal.
Bank sebagai lembaga keuangan yang menghasilkan jasa keuangan juga membutuhkan strategi pemasaran untuk memasarkan produknya. Dampak dari perubahan teknologi juga berdampak positif terhadap perkembangan dunia perbankan. Produk yang ditawarkan kepada nasabahnya menjadi lebih cepat dan efisien. Sebagai contoh untuk pengiriman uang (transfer) dapat dilakukan pada saat itu juga dengan sistem on line komputer. Padahal sebelumnya untuk mengirim uang dari satu bank ke lokasi lainnya memerlukan waktu beberapa hari. Demikian juga dalah hal penagihan (inkaso), waktu penagihan menjadi lebih cepat. Disisi lain untuk melakukan penarikan uang saat ini tidak perlu dilakukan ke bank tapi cukup dapat ditarik di mesin ATM yang tersebar di berbagi tepat. Disamping itu ATM  juga memberikan kelebihan lain seperti informasi saldo serta melakukan berbagai pembayaran dalam waktu yang sangat cepat melalui pendebetan.
            Pada kenyataannya peranan manajemen pemasaran didalam perusahaan sangat penting karena tinggi rendahnya volume penjualan sangat tergantung dan ditentukan oleh fungsi pemasaran yang efektif di dalam suatu perusahaan. Manajemen pemasaran akan berlangsung secara efektif bila sekurang-kurangnya satu pihak mempertimbangkan sasaran dan sarana untuk memperoleh tanggapan yang diharapkan dari pihak lain pada suatu pertukaran yang  potensial. Bila fungsi pemasaran di dalam suatu perusahaan dapat dilakuakan secara efektif maka sudah dapat dipastikan perusahaan akan berkembangdalam waktu yang relatif singkat. Manajemen pemasaran bank merupakan usaha untuk memeneuhi kebutuhan dan keinginan para nasabahnya terhadap produk dan jasa perbankan, baik produk simpanan (giro, tabungan, dan deposito), pinjaman, (kredit) atau jasa- jasa bank lainnya.penyediaan keinginan dan kebutuhan produk bank ini harus dilakukan melalui perencanaan yang matang, baik untuk perencanaan yang baik maupun jangka panjang.
B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Bagaimana mengelola periklanan?
2.      Bagaimana promsi penjualan?
3.      Bagaimana mengelola aramada periklanan?
4.      Bagiaman mengelola lini produk, merek dan pengemasan?
5.      Bagaiamana merancang strategi dan program penetapan harga?
.
C.    TUJUAN MAKALAH
1.      Untuk mengetahui cara mengelola periklanan.
2.      Untuk mengetahui cara promsi penjualan.
3.      Untuk mengetahui cara mengelola aramada periklanan.
4.      Untuk mengetahui cara mengelola lini produk, merek dan pengemasan.
5.      Untuk mengetahui cara merancang strategi dan program penetapan harga.




BAB II
PEMBAHASAN
A.    MENGELOLA PERIKLANAN
            Iklan adalah sarana yang digunakan oleh bank guna menginformasikan, segala sesuatu produk yang dihasilakn oleh bank. Informasi yang diberikan adalah manfaat produk, harga produk serta keuntungan-keuntungan produk dibandingkan pesaing. Tujuan promosi lewat iklan adalah berusaha untuk menarik dan memepengaruhi calon nasabahnya.[1] Penggunaan promosi dengan iklan dapat dilakuan dengan berbagai media, seperti lewat:
1.      Pemasaangan Billboard (papan nama) di jalan-jalan strategis;
2.      Pencetakan brosur baik disebarkan disetiap cabang atau pusat-pusat perbelanjaan;
3.      Pemasangan spanduk dilokasi tertentu yang strategis;
4.      Melalui koran, majalah, televisi, radio;
5.      dan menggunakan media lainnya.

            Agar iklan yang dijalankan  efektif dan efesien maka perlu dilakukan program pemasaran yang tepat. Dalm praktiknya program periklanan yang harus dilalui adalah sebagai berikut:
1.      Identifikasi pasar sasaran dan motif pemebeli;
2.      Tentukan misi yang menyangkut sasaran penjualan dan tujuan periklanan;
3.      Anngaran iklan yang ditetapkan;
4.      Merancang pesan yang akan disampaikan;
5.      Memilih media yang akan digunakan;
6.      Mengukur dampak dari iklan.

            Tujuan penggunaan dan pemilihan media iklan tergantung dari tujuan bank. Masing-masing media memiliki tujuan yang berbeda. Terdapat paling tidak empat macam tujuan penggunaan iklan sebgai media promosi, yaitu:
1.      Untuk pemberitahuan tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan produk dan jasa bank yang dimiliki oleh suatu bank.  Iklan juga bertujuan untuk memeberitahukan tentang pembukaan cabang baru, atau pengunaan tekhnologi baru.
2.      Untuk meningatkan kembali kepada nasabah tentan keberadaan atau keunggulan jasa bank  yang ditawarkan. Biasanya karena banyak saingan yang masuk sehinnga peru diingatkan agar nasabah tidak beralih ke bank lain.
3.      Untuk menarik perhatian dan minat para nasabah baru dengan harapan memperoleh daaya tarik dari para calon nasabah
4.      Mempengaruhi nasabah saingan agar berpindah ke bank yang mengiklanankan.
5.      Membangun citra perusahaan untuk jangka panjang, baik untk produk yang dihasilkan maupun nama perusahaan.

B.     PROMOSI PENJUALAN
            Disamping promosi lewat iklan, promosi lainnya dapt dilakukan dengan promosi penjualan atau sales promotion. Tujuan promosi penjualan adalah untuk meningaktkan penjualan atau untuk meningkatakan nasabah. Promosi penjuaan dilakukan untuk menarik nasabah untuk segera membeli setiap produk atau jasa yang ditawarkan. Promosi penjualan dapat  dilakukan melalui pemberian diskon, kontes, kupon atau smaple produk atau semacamnya untuk menarik respon nasabah yang lebih kuat dan lebih cepat, termasuk efek jangka panjang seperti menjelaskan penawaran produk dan mendorong penjualan yang meneurun. Alat promosi penjualan menwarkan tiga manfaat berbeda:
1.      Komunikasi, yaitu memberikan informasi yang dapat menarik perhatian nasabah untuk membeli. Promosi penjualan meraih perhatian dapat megarahkan konsumen kepada produk;
2.      Insentif, memberikan dorongan daan semangat kepsd nasabah untuk segera memebeli produk yang ditawarkan. Promosi penjualan mencakup bebebrapa konsesi, pendorong atau kontribusi yang memberikan nilai bagi nasabah;
3.      Invitasi atau undangan, mengharapkan nasabah segera merealisasi pemebelian. Promosi penjualan mencakup undangan berbeda untuk melibatkan drir dalam taransaksi sekarang.[2]
            Bagi bank prormosi penjualan dapat dilakukan melalui:
1.      Pemeberian insentif kepada nasabah yang memeliki simapanan dengan saldo tertentu;
2.      Pemeberian cinderamata, hadiah serta kenang-kenangan lainnya kepada nasabah;
3.      dan promosi penjualan lainnya.

            Sama seperti halnya dengan iklan, prormosi penjualan juga memiliki progr am tersendiri. Dalam praktiknya promosi peenjualan memiliki tiga macam cara yaitu:
1.      Promosi konsumen, seperti penggunaan kupon, sample, produk, hadiah;
2.      Promosi dagang, yaitu berupa bantuan peralatan atau insentif;
3.      Promosi wiraniaga, melalui kontes penjualan.
           
            Terdapat banyak ragam tujuan promosi penjualan. Penjual menggunakan promosi jenis insentif untuk menarik nasabah baru, mengahargai pelanggan setia, dan men ingaktakan tingakta pembelian kembali pennguna yang jarang membeli. Sejumlah promosi penjualan mengalir ke banak dan nasabah. Bank dapat meneyesuiakan variasi jangak pendek dalam persedian dan permintaan serta menguji seberapa tinngi harga resmi yang dapat dikenakan karena mereka selalu dapat mendiskonnya. Promosi penjualan mendorong nasabah mencoba produk baru dan menimbulakan format eceran yang lebih beragam.[3]

C.    MENGELOLA ARMADA PENJUALAN
            Bank perlu berfikir secara mendalam tentang, perancangan aramada penjualan, yaitu pengembangan tujuan, strategi, struktur, ukuran dan kompensasi armada penjualan. Tujuan dari aramda penjualan ada lima yaitu:
1.      Mencari  calon nasabah;
2.      Menetapkan sasaran;
3.      Menjual produk;
4.      Melayani nasabah;
5.      Mengumpulkan informasi.

            Perusahaan harus menyebarkan wiraniaga mereka secara strategis sehinnga mereka mengunjungi pelanggan yang tepat pada saat yang tepat dan dengan cara yang tepat pula. Perwakilan penjualan bekerja samaa dengan beberapa cara:
1.      Perwakilan penjualan dengan pembeli;
2.      Perwakilan penjualan dengan kelomok pembeli;
3.      Tim penjualan dengan kelompok pembeli;
4.      Penjualan seminar.

            Armada penjualan langsung terdiri atas karyawan penuh atau paruh waktu yang hanya bekerja bagi bank yang bersangkutan. Aranda penjualan berdasarkn kontrak meliputi wakil produsen manufaktur, agen penjualan, yang menerima komisi berdasrakn besarnya penjualan. Struktur penjualan yang paling umum ada empat yaitu:
1.      Teritorial, tiap perwakilan penjualan diberikan suatu daerah eksklusif;
2.      Produk, karena penting bagi wakli periklanan untuk mengetahui produk serta karena pentingnya pengembangan divisi produk dan manajemen produk, menyebabkan banyak bank membentuk aramda penjualannya berdasarkan lini produk;
3.      Pasar, bank sering menspesialisasi aramada penjualan mereka menurut industri atau lini pelanggan. Armada penjualan tersendiri dapat dibentuk untuk industri yang berbeda dan bahkan untuk pelanggan yang berbeda.
4.      Rumit, jika suatu bank menjual berbagai jenis pelanngan di daerah geografis yang luas, bank sering menggabungkan beberapa prinsip struktur armada penjualan. Wakil penjualan dapat dispesialisasi menurut teritori - produk, teritori – pasar, produk – pasar dan lain-lain.
              Bank perlu merevisi struktur armada penjualannya saat pasar dan kondisi perekonomian berubah.

D.    MENGELOLA LINI PRODUK, MEREK DAN PENGEMASAN
1.      Lini Produk
                Produk  adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke suatu pasar untuk memenuhi keinginan atau kebutuhan. Produk-produk yang dapat dipasarkan meliputi barang fisik, jasa, pengalaman, peristiwa, orang, tempat, property, organisasi dan gagasan.
            Produk dan jasa bank dibedakan menjadi dua yaitu produk dan jasa yang berhubungan dengan penerapan dana masyarakat (funding) dan produk jasa yang ersifat penyaluran dana ke masyarakat yaitu kredit dan atau pembiyaan (landing).[4]
a.       Analisis Lini Produk
                        Manajer lini produk harus mengetahui penjualan dan laba tiap unit produk dalam lininya untuk menentukan unit produk mana yang akan dikembangkan, dipertahankan, dikurangi atau dihentikan. Mereka juga perlu memahami profil pasar tiap produk.
b.      Penjualan dan Laba Lini Produk
                        Penjualan yang sangat terpusat pada sejumlah unit kecil produk menunjukkan kerentanan lini tersebut. Unit-unit tersebut harus diawasi dan dilindungi secara cermat. Manajer lini produk dapat mempertimbangkan untuk melepas unit produk yang penjualan dan labanya rendah kecuali jika unit produk itu mempunyai potensi besar untuk tumbuh. Manajer lini produk juga harus menganalisis bagaimana posisi lini produknya terhadap lini produk pesaing. Untuk itu manajer lini harus membuat peta produk yang berguna untuk merancang strategi pemasaran lini produk. Peta itu menunjukkan unit produk pesaing yang menyaingi produk perusahaannya. Manfaat lainnya dari peta produk tersebut adalah dapat untuk mengidentifkasi segmen pasar. Setelah  melaksanakan analisis lini produk, manejer lini produk harus mempertimbangkan keputusan tentang panjang lini produk, modernisasi lini, keistimewaan lini dan pemangkasan lini. Masalah yang  dihadapi manajer lini produk adalah panjang lini produk yang optimal. Lini produk terlalu pendek jika manajer dapat meningkatkan laba dengan menambah unti produk; lini terlalu panjang jika dapat ditingkatkan laba dengan mengurangi unti produk. Perusahaan yang ingin memperoleh pangsa pasar dan pertumbuhan yang besar akan menggunakan lini yang lebih panjang. Sedangkan perusahaan yang mementingkan laba yang tinggi akan menggunakan lini yang lebih pendek yang terdiri atas beberapa unit produk yang dipilih dengan cermat. Perusahaan dapat memperpanjang lini produknya dengan dua cara : perentangan lini (line stretching) dan pengisian lini (line filling).



c.       Menonjolkan Keistimewaan Lini (Line Featuring)
                                    Ada perusahaan yang mengumumkan produk dengan harga rendah utnuk menarik konsumen. Disisi lain manajer akan menonjolkan unit produk dengan posisi yang tinggi untuk menaikan prestise pada lini tersebut.

2.      Merek
            Merek adalah nama, istilah, tanda, simbol, rancangan atau kombinasi dari semua hal tersebut, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa dari seorang atau sekelompok penjual dan untuk membedakannya dari produk pesaing. Merek dapat berupa logo, nama, merek dagang atau simbol lain. Berdasarkan UU merek dagang, penjual diberikan hak ekslusif untuk menggunakan merek untuk selamanya. Merek berbeda dengan aktiva lain seperti hak paten dan hak cipta yang mempunyai batas waktu. Merek lebih dari sekedar simbol.
a.       Kekuatan dan Nilai Merek (Ekuitas Merek)
                                    Merek bervariasi dalam hal kekuatan dan nilai yang dimilikinya di pasar. Pada satu sisi ada merek yang tidak dikenal oleh sebagian besar nasabah di pasar. Manfaat pembuatan merek bagi bank ada 4 yaitu
i.                    Merek memudahkan bank memproses pesanan dan menelusuri masalah;
ii.                  Nama merek dan tanda merek penjualan memberikan perlindungan hukum atas ciri-ciri produk yang unik;
iii.                Merek memberikan kesempatan kepada bank untuk menarik pelanggan yang setia dan menguntungkan;
iv.                Merek yang kuat membantu membangun citra bank, memudahkan bank meluncurkan merek-merek yang baru yang mudah diterima oleh para nasabah
b.      Keputusan Strategi Merek
                        Perusahaan memiliki lima pilihan strategi merek :
i.                    Perluasan lini (merek yang ada diperluas ke ukuran, rasa baru, dll. dalam kategori produk yang telah ada);
ii.                  Perluasan merek (merek diperluas ke kategori produk baru);
iii.                Multi-merek (merek baru diperkenalkan dalam kategori produk yang sama);
iv.                Merek baru (merek baru untuk kategori produk baru);
v.                  Merek bersama (merek yang menyandang dua nama merek terkenal atau lebih)

3.       Pengemasan
            Pengemasan (packaging) mencakup semua kegiatan merancang dan  memproduksi wadah atau pembungkus suatu produk.Wadah atau pembungkus itu disebut kemasan. Berbagai faktor yang berperan dalam meningkatnya penggunaan kemasan sebagai alat pemasaran :
a.       Swalayan, kemasan harus menarik perhatian sehingga kemasan bisa menjadi “iklan lima detik” bagi nasabah;
b.      Kemakmuran nasaba, meningkatnya kemakmuran nasabah berarti nasabah bersedia membayar lebih mahal untuk kenyamanan, penampilan,  keandalan dan gengsi dari kemasan yang baik;
c.       Citra perusahaan dan merek;
d.      Peluang inovasi[5]

E.     MERANCANG STRATEGI DAN PROGRAM PENETAPAN HARGA
1.      Pengertian Harga
            Harga adalah salah satu unsur bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan, unsur-unsur lainnya menghasilkan biaya. Harga barangkali adalah unsur program pemasaran yang paling mudah disesuaikan, ciri-ciri produk, saluran bahkan promosi membutuhkan lebih banyak waktu. Harga juga mengkomunikasikan posisi nilai yang dimaksudkan perusahaan tersebut kepada pasar tentang produk atau mereknya. Sebagai produk yang dirancang dan dipasarkan dengan baik, dapat menentukan premium harga dan mendapatkan laba besar. Penentuan harga menjadi sangat penting untuk diperhatikan, mengingat harga sangat menentukan laku tidaknya produk dan jasa perbankan. Salah dalam menentukan harga akan berakibat fatal terhadap produk yang ditawarkan. Bagi perbankan terutama bank yang berprinsip konvensional, harga adalah bunga, biaya administrasi, biaya provisi dan komisi, biaya kirim, biaya tagih, biaya sewa, biaya iuran, dan biaya lainnya. Sedangkan harga bagi Bank yang berdasarkan prinsip Syariah adalah bagi hasil.

2.      Tujuan Penentuan Harga
            Penentuan harga oleh suatu Bank dimaksudkan untuk berbagai tujuan yang hendak di capai. Secara umum tujuan penentuan harga adalah sebagai berikut:
a.       Untuk bertahan hidup
      Dalam hal ini Bank menentukan harga semurah mungkin dengan maksud produk atau jasa yang ditawarkan laku dipasaran, misalnya bunga simpanan tinggi dan bunga pinjaman rendah tetapi dalam kondisi yang masih menguntungkan;
b.      Untuk memaksimalkan laba;
      Tujuan harga ini dengan mengharapkan penjualan yang meningkat sehingga laba dapat ditingkatkan. Penentuan harga biasanya dapat dilakukan dengan harga murah atau tinggi;
c.       Untuk memperbesar market share (penguasaan Pasar);
      Penentuan harga ini dengan harga murah sehinga diharapkan jumlah pelanggan meningkat dan diharapkan pula pelanggan pesaing beralih ke produk yang ditawarkan seperti penentuan suku bunga simpanan yang lebih tinggi dari pesaing;
d.      Mutu produk
      Tujuan adalah untuk memberikan kesan bahwa produk atau jasa yang ditawarkan memiliki kualitas yang tinggi dan biasanya harga jual ditentukan setinggi mungkin;
e.       Karena pesaing
      Dalam hal ini penentuan harga dengan melihat harga pesaing. Tujuannya adalah agar harga yang ditawarkan jangan melebihi harga pesaing, artinya bunga simpanan di atas pesaing dan bunga pinjaman di bawah pesaing. 




3.      Metode Penentuan harga Bank
Dalam penentuan harga digunakan beberapa metode yang sesuai dengan tujuan perusahaan. Metode penentuan suatu harga produk bank secara umum terdapat beberapa model, antara lain:
a.          Modifikasi harga atau diskriminasi yaitu:
i.                    Menurut pelanggan, yaitu harga yang dibedakan berdasarkan nasabah utama (primer) atau nasabah biasa (sekunder). Nasabah utama adalah nasabah yang loyal dan memenuhi kriteria yang ditetapkan oleh Bank. Nasabah biasa adalah nasabah umum;
ii.                  Menurut bentuk produk, harga ditentukan berdasarkan bentuk produk atau kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh suatu produk, misalnya untuk kartu kredit ada master card dan ada visa card;
iii.                Menurut tempat, yaitu harga yang ditentukan berdasarkan lokasi cabang bank dimana produk atau jasa ditawarkan;
iv.                Menurut waktu, yaitu harga yang ditentukan berdasarkan periode atau masa tertentu dapat berupa jam, hari, minguan, atau bulanan.

4.      Strategi penetapan harga
                  Penetapan Harga barang atau jasa merupakan suatu strategi kunci dalam berbagai perusahaan sebagai konsekuensi dan deregulasi, persaingan global yang kian sengit, rendahnya pertumbuhan di banyak pasar, dan peluang bagi perusahaan untuk memantapkan posisinya di pasar. Harga mempengaruhi kinerja keuangan dan juga sangat mempengaruhi persepsi pembeli dan penentuan posisi merek. Harga menjadi suatu ukuran tentang mutu produk bila pembeli mengalami kesulitan dalam mengevaluasi produk-produk yang kompleks. Jadi, strategi pemasaran dalam manajemen pemasaran bank sangat penting karena untuk menghadapi persaingan dalam produk antara bank yang lain.[6]

BAB III PENUTUP
KESIMPULAN
1.      Mengelola periklanan sangat penting menarik dan memepengaruhi calon nasabahnya. penggunaan promosi dengan iklan dapat dilakuan dengan berbagai media. Tujuan penggunaan dan pemilihan media iklan tergantung dari tujuan bank.
2.       Tujuan promosi penjualan adalah untuk meningaktkan penjualan atau untuk meningkatakan nasabah. Promosi penjuaan dilakukan untuk menarik nasabah untuk segera membeli setiap produk atau jasa yang ditawarkan. Promosi penjualan dapat  dilakukan melalui pemberian diskon, kontes, kupon atau smaple produk atau semacamnya untuk menarik respon nasabah yang lebih kuat dan lebih cepat, termasuk efek jangka panjang seperti menjelaskan penawaran produk dan mendorong penjualan yang meneurun.
3.      Bank perlu berfikir secara mendalam tentang, perancangan aramada penjualan, yaitu pengembangan tujuan, strategi, struktur, ukuran dan kompensasi armada penjualan. Tujuan dari aramda penjualan ada lima yaitu, mencari  calon nasabah,menetapkan sasaran, menjual produk, melayani nasabah,mengumpulkan informasi. Bank perlu merevisi struktur armada penjualannya saat pasar dan kondisi perekonomian berubah.
4.      Mengelola lini produk, merek dan pengemasan. Manajer lini produk harus mengetahui penjualan dan laba tiap unit produk dalam lininya untuk menentukan unit produk mana yang akan dikembangkan, dipertahankan, dikurangi atau dihentikan. Mereka juga perlu memahami profil pasar tiap produk. Sebaik apapun suatu merek diposisikan dalam pasar, perusahaan mungkin harus menentukan kembali posisinya nanti bila menghadapai pesaing baru atau bila terjadi perubahan preferensi pelanggan.
5.      Penetapan Harga barang atau jasa merupakan suatu strategi kunci dalam berbagai perusahaan sebagai konsekuensi dan deregulasi, persaingan global yang kian sengit, rendahnya pertumbuhan di banyak pasar, dan peluang bagi perusahaan untuk memantapkan posisinya di pasar. Harga menjadi suatu ukuran tentang mutu produk bila pembeli mengalami kesulitan dalam mengevaluasi produk-produk yang kompleks. Jadi, strategi pemasaran dalam manajemen pemasaran bank sangat penting karena untuk menghadapi persaingan dalam produk antara bank yang lain.
DAFTAR PUSTAKA
Amron, ”Manajemen Pemasaran”, PT. Bumi Aksara, Jakarta: 2013.
Kasmir, “Pemasaran Bank”, Kencana, Jakarta: 2004.
Kotler, Philip, “Manajemen Pemasaran”, Erlangga, Jakarta: 2008.
Imam Wahjono, Sentot,” Manajemen Pemasaran Bank”, Graha Ilmu, Yogyakarta: 2010
https://rahman8194.wordpress.com/2013/10/12/strategi-harga-dalam-manajemen-pemasaran-bank/
http://artikelbaden.blogspot.co.id/2012/06/mengelola-lini-produk-dan-merek-produk.html





                [1] Imam Wahjono, Sentot,” Manajemen Pemasaran Bank”, Graha Ilmu, Yogyakarta: 2010, hlm  177
                [2]Kotler, Philip, “Manajemen Pemasaran”, Erlangga, Jakarta: 2008, hlm 236
                [3]Amron, ”Manajemen Pemasaran”, PT. Bumi Aksara, Jakarta: 2013. hlm 142
                [4] Kasmir, “Pemasaran Bank”, Kencana, Jakarta: 2004 hlm  90
                [5] http://artikelbaden.blogspot.co.id/2012/06/mengelola-lini-produk-dan-merek-produk.html, di akses tangal 12/10/2016

                [6]https://rahman8194.wordpress.com/2013/10/12/strategi-harga-dalam-manajemen-pemasaran-bank/ diakses tanggal 12/10/2016


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kasus Dugaan Dumping Terhadap Ekspor Produk Kertas Indonesia ke Korea

MATEMATIKA EKONOMI