Sistem Informasi Perbankan Syari'ah
A. SISTEM INFORMASI PERBANKAN SYARIAH
Dalam era perbankan saat ini, arus informasi memegang peranan yang lebih utama dibandingkan arus barang. Hal ini berarti dunia perbankan termasuk perbankan syariah harus mengikuti arus perubahan informasi yang terjadi. Jika tidak, maka perbankan syariah tidak akan berkembang pesat seperti yang diharapkan.
Oleh kerena itu, perkembangan perbankan syariah di Indonesia tak terlepas dari peranan sistem informasi yang berguna dalam operasional bank syariah dimana dalam operasional suatu bank dituntut kecepatan dalam pertukaran informasi maupun dalam kapasitas penyimpanan data informasi bank tersebut. Selain itu sistem informasi yang dibangun dengan baik dan benar dapat meningkatkan produktivitas, menghilangkan kegiatan yang tidak memiliki manfaat (nilai tambah) dan meningkatkan layanan serta kepuasan nasabah.
Beberapa aplikasi penggunaan sistem informasi dalam dunia perbankan syariah yang sudah mulai bersaing dengan sistem informasi perrbankan konvensional. Berikut sistem informasi dalam perbankan syariah :
1. Sistem informasi keuangan (financial information system)
2. Sistem pengolahan transaksi (transaction processing system)
3. Sistem pengolahan aplikasi (application processing system)
4. Sistem keputusan manajemen (management decision system)
5. Sistem informasi nasabah (customer information system)
6. On line banking system (general ledger aplication system)
Dalam bidang pemasarannya semua lembaga perbankan syariah juga membangun website khusus untuk melakukan proses e-banking untuk memberikan kemudahan kepada nasabahnya dalam bertransaksi dan memperoleh informasi tentang perbankan syariah maupun produk-produknya.
B. SISTEM INFORMASI PELAPORAN BANK SYARIAH KEPADA BANK INDONESIA
Sistem Informasi Manajemen – Sektor Perbankan Bank Indonesia (SIM-SPBI)
SIMSPBI merupakan sistem informasi terpadu untuk mendukung tugas pengawasan, pemeriksaan dan pengaturan perbankan BI.
Tujuan dari penerapan SIM-SPBI adalah :
1. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi sistem pengawasan dan pemeriksaan bank syariah;
2. Menciptakan keseragaman (standarisasi) dalam pelaksanaan tugas pengawasan dan pemeriksaan bank syariah.
3. Mengoptimalkan Pengawas dan Pemeriksa Bank syariah dalam menganalisa kondisi bank sehingga dapat meningkatkan mutu pengawasan dan pemeriksaan bank;
4. Memudahkan audit trail oleh pihak yang berkepentingan;
5. Meningkatkan keamanan dan integritas data serta informasi
SIM-SPBI terdiri dari 3 subsistem yakni :
1. Sistem Informasi Manajemen Pengawasan (SIMWAS),
Merupakan sistem informasi untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi tugas-tugas pengawasan, pemeriksaan dan penelitian bank umum. Melalui SIMWAS, pengawas bank akan mampu mengoptimalkan kegiatan analisa dan memperoleh informasi mengenai kondisi keuangan bank (termasuk Tingkat Kesehatan Bank dan profil risiko) secara cepat. Modul-modul yang tersedia antara lain modul Data Pokok Bank dan modul Fit and Proper Test (FPT).
2. Sistem Informasi Bank dalam Investigasi (SIBADI),
Merupakan sistem informasi untuk meningkatkan tertib administrasi dan kemudahan pemantauan tugas dalam rangka investigasi tindak pidana di bidang perbankan. Melalui SIBADI, dapat dilakukan pemantauan terhadap perkembangan investigasi atas dugaan tindak pidana yang diakukan oleh suatu bank sejak laporan penyimpangan diterima, jadwal investigasi, langkah-langkah yang telah dilakukan sampai dengan hasil akhir investigasi dimaksud.
3. Data Mart Data Pokok Bank,
Merupakan yang menyediakan informasi yang berkaitan dengan kelembagaan, kepemilikan dan kepengurusan, operasional dan strategi pengawasan yang diterapkan pada suatu bank sehingga diharapkan dapat mengoptimalkan informasi dalam rangka pengawasan dan pembinaan bank.
2. Sistem Informasi Debitur (SID)
SID adalah sistem yang menyediakan informasi mengenai debitur baik perorangan maupun badan usaha, yang diolah berdasarkan laporan penyediaan dana yang diterima Bank Indonesia dari Pelapor. SID dikembangkan dengan tujuan untuk membantu :
1. Bagi pemberi pembiayaan, antara lain :
• Membantu dalam mempercepat proses analisis dan pengambilan keputusan pemberian pembiayaan.
• Mengurangi ketergantungan pemberi pembiayaan kepada agunan konvensional. Pemberi pembiayaan dapat menilai reputasi kredit calon debitur sebagai pengganti/pelengkap agunan.
2. Bagi penerima pembiayaan, antara lain :
• Mempercepat waktu yang dibutuhkan untuk memperoleh persetujuan pembiaayaan
• Nasabah baru, khususnya yang tergolong sebagai UMKM, akan mendapat akses yang lebih luas kepada pemberi pembiayaan dengan mengandalkan reputasi keuangannya tanpa harus tergantung pada kemampuan untuk menyediakan agunan.
3. Sistem Informasi Manajemen Pengawasan BPRS (SIMWAS BPRS)
SIMWAS-BPRS merupakan sistem informasi untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi sistem pengawasan BPRS. Melalui SIMWAS, pengawas BPRS akan mampu mengoptimalkan kegiatan analisis terhadap kondisi BPRS, mempercepat diperolehnya informasi kondisi keuangan BPRS (termasuk Tingkat Kesehatan BPRS), meningkatkan keamanan dan integritas data serta informasi perbankan. Modul-modul yang tersedia dalam aplikasi SIMWAS BPRS antara lain modul perizinan pendirian BPRS, data pokok BPRS, Tingkat Kesehatan BPRS, status BPRS, cabut izin usaha dan likuidasi BPRS.
C. TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI PERBANKAN SYARIAH ( TSI )
Teknologi Sistem Informasi (TSI) adalah suatu sistem pengolahan data keuangan dan pelayanan jasa perbankan secara elektronis dengan menggunakan sarana komputer, telekomunikasi, dan sarana elektronis lainnya. Penggunaan TSI adalah untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam pelaksanaan tugas dan pelayanan kepada masyarakat.
Penerapan teknologi informasi ini dilakukan pada saat :
• Penggunaan Teknologi Informasi Dalam Sistem Informasi Akuntansi
• Penggunaan Sistem dan Teknologi Informasi Untuk Usaha Kecil
• Teknologi Sistem Informasi (TSI) Perbankan
Produk dalam sistem informasi perbankan syariah :
Trend Produk Sistem Informasi Perbankan syariah
Saat ini bank ritel di Indonesia memiliki produk dan layanan:
1. Tabungan
2. Deposito
3. Giro
4. Kartu Debit
5. Kartu Kredit
6. Perdagangan Bank Notes, Valas, dsb (Trade Finance)
Trend Informasi Transaksi
Jenis transaski sudah beragam baik menggunakan Kartu Debit, Kartu Kredit yang memanfaatkan jaringan ATM atau Debit Access Transaction umumnya di Cashier yang berlokasi di gerai, outlet tempat-tempat perbelanjaan. Transaksi yang sudah lazim dilakukan meliputi:
• Mengecek saldo
• Fasilitas Pembayaran: Pemindahbukuan dan Penarikan Tunai
• Fasilitas untuk menerima Pembayaran (speed collect)
• Pembukaan dan pengecekan L/C
Layanan On Line Banking
Seperti ungkapan futurolog teknologi Nicholas Negroponte; bahwa dunia makin lama makin digital. Hal ini ditengarai oleh pesatnya perkembangan transaksi bisnis dan kegiatan non-bisnis yang makin beralih ke pemanfaatan komputer on-line. Dipicu oleh perkembangan Internet, makin meningkatnya kemampuan hardware dan software dengan kecepatan tinggi dan penyebaran komputer, makin menyadarkan nasabah bank akan berbagai kemudahan yang didapatkan dengan ketersediaan layanan On-line banking.
Saat ini standar layanan ritel banking kelas dunia seperti Chase Manhattan Bank, Bank Of America (BOA) bagi nasabahnya bukan saja menyediakan transakasi real-time, namun banyak lagi produk layanan berbasis on-line seperti:
• Packet S/W (Windows) gratis dan tak terbatas sebagai antisipasi memenangkan persaingan teller-less.
• Packet software keuangan (Quicken, MoneyOne, BankNow)
• Packet Entreprise Resourches Planning (ERP software) yang tentunya sangat dibutuhkan dalam mengelola bisnisnya.
Kesemua software bantuan tadi dapat diakses, berkat tersedianya portal khusus yang dimiliki oleh setiap Bank bank syariah.
D. PERKEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI DI PERBANKAN SYARIAH
Semakin majunya teknologi, di dunia transaksi perbankan syariah pun mulai mengunakan teknologi berbasis komputer untuk mempermudah transaksi dengan nasabah. Yang tadinya melayani nasabah dengan harus bertemu / nasabah datang ke cabang-cabang bank yang disediakan oleh bank kini menjadi lebih mudah karena bank mulai mengunakan teknoligi berbasis komputer dan sekarang sudah bisa mengakses lewat internet bahkan dengan mobile “HP” dengan SMS sudah banyak diterapkan bank. Macam- macam penggunaan teknologi informasi di dunia perbankan syariah :
• Adanya transaksi berupa Transfer uang via mobile maupun via teller.
• Adanya ATM ( Auto Teller Machine ) pengambilan uang secara cash 24 jam.
• Penggunaan Database di bank – bank
• Sinkronisasi data – data pada Kantor Cabang dengan Kantor Pusat Bank.
Dengan adanya jaringan komputer hubungan atau komunikasi kita dengan klien jadi lebih hemat, efisien dan cepat. Pada dunia perbankan, perkembangan teknologi informasi membuat para perusahaan mengubah strategi bisnis dengan menempatkan teknologi sebagai unsur utama dalam proses inovasi produk dan jasa. Seperti halnya pelayanan electronic transaction (e-banking) melalui ATM, phone banking dan Internet Banking misalnya, merupakan bentuk-bentuk baru dari pelayanan bank yang mengubah pelayanan transaksi manual menjadi pelayanan transaksi yang berdasarkan teknologi.
E. DAMPAK TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PERBANKAN SYARIAH
Peran teknologi dalam dunia perbankan syariah sangatlah mutlak, dimana kemajuan suatu sistem perbankan sudah barang tentu ditopang oleh peran teknologi informasi. Semakin berkembang dan kompleksnya fasilitas yang diterapkan perbankan untuk memudahkan pelayanan, itu berarti semakin beragam dan kompleks adopsi teknologi yang dimiliki oleh suatu bank. Tidak dapat dipungkiri, dalam setiap bidang termasuk perbankan syariah penerapan teknologi bertujuan selain untuk memudahkan operasional intern perusahaan, juga bertujuan untuk semakin memudahkan pelayanan terhadap customers. Apalagi untuk saat ini, khususnya dalam dunia perbankan hampir semua produk yang ditawarkan kepada customers serupa, sehingga persaingan yang terjadi dalam dunia perbankan adalah bagaimana memberikan produk yang serba mudah dan serba cepat.
Memang kendala yang dihadapi oleh dunia perbankan syariah adalah kompleks dan mahalnya teknologi informasi, karena sebagian besar teknologi ini masih disuplay oleh vendor-vendor luar negeri. Tetapi kita lihat sekarang, banyak vendor – vendor pribumi yang berani bersaing dalam teknologi informasi ini. Jadi kenapa kita tidak memakai vendor-vendor pribumi untuk menanamkan teknologi informasi tersebut dalam dunia perbankan. Hal ini manjadi tuntutan bagi perbankan karena mau tidak mau suatu korporasi yang mempunyai ruang lingkup kerja yang luas ditambah dengan operasional-operasional yang sangat banyak harus ditunjang dengan suatu teknologi untuk memudahkan, mengefisienkan dan mengefektifkan kinerja tersebut. Apalagi dalam dunia perbankan syariah dibutuhkan suatu informasi yang up to date bagi pihak manajemen menengah ke atas untuk memprediksikan langkah bisnis yang akan diambil sehingga berbagai kendala yang mungkin muncul dapat teratasi.
Sebagai contoh, dibangunnya suatu sistem informasi Biro Kredit Nasional oleh Bank Indonesia, hal itu dilakukan tidak lain adalah untuk mengantisipasi resiko pembiayaan yang mungkin muncul apabila salah seorang debitur mengajukan pinjaman di salah satu bank padahal pinjaman di bank lain belum lunas. Hal ini dibutuhkan kesinergian dan up to date-nya informasi antar bank sehingga hal tersebut dapat terhindarkan.
Operasional yang real time antar bank juga telah menjadi tuntutan bagi dunia perbankan syariah, karena hal ini menjadi salah satu materi bagi pelayanan yang berkompetisi dalam memasarkan produk perbankan syariah. Pengiriman uang transfer antar bank, outlet-outlet otomasi (ATM), hal ini menjadi patokan penilaian bagi para nasabah umumnya dalam melakukan transaksi dalam segi pelayanan. Jadi memang mau tidak mau bisnis perbankan harus ditunjang koefisienan operasional jika ingin bersaing di dalam dunianya, dan hal ini harus ditunjang dengan suatu sistem yang terintegrasi yang termuat dalam suatu teknologi informasi.
Penerapan suatu teknologi informasi menuntut diantaranya sumber daya manusia yang memadai. Jika sumber daya manusia yang ada tidak menguasai teknologi tersebut hal ini menjadi suatu pemborosan semata, karena mahalnya teknologi yang telah dibeli jika tidak terpakai merupakan suatu hal yang sia-sia. Oleh karena itu sebelum teknologi tersebut diterapkan, sudah seharusnyalah kita instropeksi terhadap kemampuan korporasi, apakah cocok teknologi tersebut diterapkan, apakah sumber daya manusianya memadai, dan apakah teknologi tersebut mempunyai features yang dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama. Karena penerapan suatu sistem teknologi informasi merupakan salah satu aktivitas investasi jangka panjang bagi korporasi. Hal ini sudah sepatutnya menjadi hal yang diperhitungkan dalam dunia perbankan, sebagai lembaga intermediasi bagi masyarakat, sudah seharusnya perbankan menjadi “pelayan” yang setia dengan selalu merealisasikan bentuk-bentuk pelayanan dengan menggunakan teknologi informasi.
Namun masyarakat sering salah kaprah. Internet banking sering dikatakan canggih karena memungkinkan akses perbankan dari manapun. Padahal jika dilihat dari arsitektur sistem perbankannya, E-Banking hanyalah salah satu channel dari banyak channel untuk transaksi perbankan semisal EDC (electronic data capture) yang banyak terdapat di merchant belanja. Ataupun mesin ATM itu sendiri.
Pengembangan lokasi layanan perbankan syariah saat ini nyaris sudah tidak mungkin, penambahan produk baru juga tidak akan beranjak jauh dari inovasi sekitar mobile-banking dan ekstensifikasi layanan private banking, yang semula diarahkan ke nasabah-nasabah kelas kakap saja. Layanan financial planning yang semula sangat terbatas, kini semakin marak dan dimungkinkan dengan terbukanya peluang untuk memadukan produk-produk asuransi, pasar-modal dan dana-pensiun ke dalam layanan perbankan syariah. Teknologi yang diperlukan sifatnya menjadi sangat individual dan tergantung pada profil dan kebutuhan masing-masing nasabah. Yang penting adalah bahwa perkembangan saat ini menunjukkan bahwa layanan jasa-keuangan sedang bergerak ke arah konvergensi di antara keempat jenis produk tersebut.
Lalu, bagaimana penerapan teknologi informasi untuk kebutuhan seperti ini? Tidak mungkin melakukan integrasi dari semua sistem aplikasi yang terkait, karena masing-masing aplikasi hampir pasti dioperasikan oleh perusahaan-perusahaan yang berbeda. Beberapa bank tampak mengoperasikan service desk terpisah untuk masing-masing jenis layanan jasa keuangan. Insurance desk misalnya, ada di sudut khusus untuk jenis layanan itu. Capital market instruments relatip lebih mudah diintegrasikan ke dalam layanan jasa perbankan, itupun kalau konfigurasi produknya simpel-simpel saja. Pola ini primordial sifatnya dan sudah dilakukan lebih dari 10 tahun yang lalu. Tantangannya adalah dukungan teknologi perbankan di meja service representative yang dapat digunakan untuk memadukan semua layanan jasa perbankan ini dan meraciknya secara individual untuk para nasabah yang memerlukan.
Berbagai kasus di atas membantu menunjukkan bahwa teknologi yang diterapkan dengan baik memberikan competitive advantage kepada sebuah bank. Setiap bank mempunyai akses yang sama atas teknologi yang ada, namun yang mampu memanfaatkannya dengan benar adalah mereka yang berhasil meraciknya ke dalam sebuah konfigurasi yang fungsional dan efisien, yang diimplementasikan dengan seksama, yang mendukung produk dan layanan yang ciamik serta dioperasikan dengan tepat-guna. Membeli teknologi adalah kegiatan yang paling mudah dan tidak memerlukan keahlian tinggi. Namun, semuanya kembali memerlukan perancangan, penerapan teknologi yang baik, Good IT Governance, yang berdasarkan keseuaian target korporasi dari perbankan itu sendiri.
F. CONTOH PENERAPAN SISTEM INFORMASI DI BEBERAPA PERBANKAN SYARIAH
1. APLIKASI-APLIKASI SISTEM INFORMASI PADA BRI SYARIAH
• e-Banking syariah
Sebagai Bank yang bervisi menjadi Bank Retail Modern, BRIS menyediakan layanan Electronic Banking atau E-Banking untuk memenuhi kebutuhan Anda akan layanan melalui media elektronik untuk melakukan transaksi perbankan, selain yang tersedia di kantor cabang dan ATM. Dengan Electronic Banking BRIS, Anda tidak perlu lagi membuang waktu untuk antri di kantor–kantor bank atau ATM, karena saat ini banyak transaksi perbankan dapat dilakukan dimanapun dan kapanpun dengan mudah dan praktis melalui jaringan elektronik seperti internet dan telepon genggam dan telepon. Contohnya adalah transfer dana antar rekening maupun antar bank, pembayaran tagihan, pembelian pulsa isi ulang atau pengecekan saldo dan mutasi rekening.
Produk Electronic Banking BRIS
1. Kartu ATM dan kartu Debit BRIS
Kartu ATM dan kartu Debit BRIS adalah kartu khusus yang diberikan oleh BRIS kepada pemilik rekening yang dapat digunakan untuk bertransaksi secara elektronis atas rekening tersebut. Pada saat kartu digunakan bertransaksi akan langsung mengurangi dana yang tersedia pada rekening.
Apabila digunakan untuk bertransaksi di mesin ATM, maka disebut sebagai kartu ATM. Sedangkan apabila digunakan untuk transaksi pembayaran dan pembelanjaan non tunai dengan menggunakan mesin EDC (Electronic Data Capture) maka kartu tersebut dikenal sebagai kartu debit.
Kartu ATM BRIS dapat digunakan di seluruh jaringan ATM BRIS, ATM BRI, ATM Prima dan ATM Bersama, untuk jenis transaksi sbb :
1. Penarikan tunai
2. Transfer dana
3. Informasi saldo dan mutasi rekening
4. Pembayaran PLN, Telkom, Zakat, Infak
5. Pembelian pulsa isi ulang
2. Kartu Co-Branding BRIS
Adalah kartu ATM yang diterbitkan oleh BRIS bekerjasama dengan nasabah institusi untuk para anggota atau konsumennya. Kartu co-branding mempunyai manfaat yang sama dengan kartu ATM atau kartu Debit BRIS, dengan keunggulannya adalah desain kartu yang sepenuhnya ditentukan oleh nasabah institusi.
3. Cash Management System
Anda, khususnya nasabah perusahaan, saat ini telah dapat melakukan transaksi perbankan baik financial maupun non financial melalui komputer Anda yang terhubung dengan jaringan system BRIS.
Jenis Transaksi yang dapat dilakukan :
• Informasi Saldo Rekening
• Informasi Mutasi Rekening
• Transfer dana ke rekening BRIS
• E-Payroll
• Pembayaran tagihan, misalnya PLN, Telkom dan lainnya
4. University / School Payment System (SPP)
Adalah system pembayaran (bill payment) sekolah atau universitas yang dibuatkan BRIS untuk memudahkan para siswa / mahasiswa untuk melakukan pembayaran biaya pendidikannya melalui layanan perbankan secara online.
5. SMS Banking
Adalah layanan informasi perbankan yang dapat diakses langsung melalui telepon selular/handphone dengan menggunakan media SMS (short message services).
Jenis Transaksi yang dapat dilakukan :
• Informasi saldo
• Transfer dana ke rekening BRIS
• Pembayaran PLN dan Telkom
• Pembelian pulsa isi ulang
• Aplikasi Sistem Informasi Zakat nasional (SIZN)
Aplikasi Sistem Informasi Zakat Nasional (SIZN) ke Badan Amil Zakat Nasional (Baznas). Ini merupakan keinginan BRI Syariah untuk mendukung perkembangan pengelolaan zakat nasional melalui dukungan Sistem Teknologi Informasi kepada BAZNAS, sebagai lembaga pengelola zakat yang resmi dibentuk Pemerintah. Sumber dana pembuatan aplikasi SIZN ini berasal dari dana Corporate Social Responsibility (CSR) PT Bank BRI Syariah. Penyaluran CSR ini merupakan bentuk baru, karena tidak sekedar disalurkan dalam bantuan sosial, tetapi bantuan yang lebih strategis yaitu membangun sistem pengelolaan zakat di Indonesia yang semakin transparan, profesional dan akuntabel sehingga mengoptimalkan penggalangan potensi zakat masyarakat Indonesia.
Aplikasi sistem informasi zakat nasional (SIZN) ini dibuat dengan tujuan untuk membangun system informasi pengelolaan zakat yang terintegrasi, baik secara internal di BAZNAS maupun nasional antar BAZNAS tingkat Pusat, Propinsi dan Kabupaten. Keunggulan dari SIZN yang diserahterimakan BRISyariah ke Baznas adalah mudah digunakan, menggunakan infrastruktur yang sederhana, menghasilkan Nomor Pokok Wajib Zakat (NPWZ) yang terintegrasi secara nasional, serta membuat laporan pengelolaan zakat yang sesuai dengan Pedoman dan Standar Akuntasi (PSAK). Ruang lingkup aplikasi SIZN yang diserahterimakan meliputi aplikasi penghimpunan, aplikasi keuangan, aplikasi kasir dan aplikasi system admin.
• Aplikasi mobileBRIS
Perkembangan teknologi kian memudahkan nasabah melakukan transaksi perbankan. Seperti terobosan dari PT Bank BRI Syariah yang meluncurkan aplikasi mobile BRIS. Dengan ini, transaksi cukup Anda lakukan dari genggaman Anda, kapanpun dan dimanapun. Dengan mobile banking, nasabah yang ingin bertransaksi tidak harus ke kantor cabang. Karena sudah bisa dengan menggunakan layanan android atau BlackBerry. Tetapi harus registrasi lebih awal. Mobile BRIS ini dapat diunduh melalui empat market online yakni Blackberry App World, Android Market, Apple App Store, dan Nokia Store. Ini menurutnya, kali pertama bank syariah menyediakan layanan perbankan berbasis ponsel yang tersedia di empat market online sekaligus. Dengan mobile BRIS nasabah BRI Syariah dapat melakukan berbagai transaksi. Di antaranya pembayaran seluruh tagihan rutin bulanan, transfer, isi ulang pulsa, sampai pembayaran zakat, infaq, shodaqah (ZIS).
• Aplikasi Core Banking System (CBS)
Aplikasi Core Banking System (CBS) adalah aplikasi inti yang merupakan jantung dari sistem perbankan. Core Banking ini digunakan untuk memproses loan, saving, customer information file hingga berbagai layanan perbankan lainnya. Kalau dibandingkan dengan industri lain, aplikasi Core Banking ini mirip dengan Billing Systemnya perusahaan Telekomunikasi, atau ERP-nya perusahaan manufaktur. Namun agak sedikit berbeda dibandingkan dua industri tadi, Core Banking pada industri perbankan sangatlah beragam mulai dari yang inhouse development, local vendor hingga yang dikerjakan vendor asing.
2. APLIKASI-APLIKASI SISTEM INFORMASI PADA BNI SYARIAH
• Aplikasi Whistleblowing System (WBS) BNI Syariah
Whistleblowing System (WBS) BNI Syariah adalah aplikasi yang disediakan oleh BNI Syariah untuk mengidentifikasi dan menemukan kejadian/kondisi/situasi yang terindikasi pelanggaran yang terjadi dilingkungan BNI Syariah baik yang dilakukan oleh pihak internal maupun eksternal perusahaan dalam rangka meningkatkan efektifitas penerapan sistem pengendalian internal dan mewujudkan Misi BNI Syariah menjadi acuan dalam tata kelola perusahaan (Good Corporate Governance) yang amanah.
• Aplikasi Enterprise Dashboard
Aplikasi “Enterprise Dashboard” yang merupakan Sistem Informasi Eksekutif atau Executive Information System diperuntukkan bagi para direksi agar dapat mengetahui kondisi perusahaan secara cepat.
• BNI SMS Banking
Melakukan transaksi perbankan kini dapat dilakukan di manapun Anda berada dengan menggunakan ponsel Anda. BNI SMS Banking merupakan fasilitas layanan perbankan yang memudahkan Anda untuk melakukan isi ulang pulsa, transfer sampai bayar tagihan Kartu Kredit BNI semudah Anda mengirim SMS kepada sahabat, keluarga ataupun orang terdekat anda. BNI SMS Banking dapat diakses dengan menggunakan perintah SMS biasa, atau dengan cara download BNI SMS Banking Menu.
• Internet Banking
Internet Banking merupakan layanan perbankan 24 jam. Dengan menggunakan komputer dan terkoneksi dengan jaringan internet. Anda sudah dapat melakukan berbagai transaksi perbankan dengan mudah nyaman dan aman.
Internet Banking tidak hanya memberikan kenyamanan namun juga kemudahan karena menu-menu pada internet banking dapat digunakan tanpa harus memiliki ketrampilan khusus, serta aman karena internet banking dilengkapi dengan sistem keamanan berlapis dan Anda akan dilengkapi dengan token (alat yang mengeluarkan angka-angka password yang selalu berganti setiap kali Anda melakukan transaksi keuangan).
• Layanan On Line Banking
Dipicu oleh perkembangan Internet, makin meningkatnya kemampuan hardware dan software dengan kecepatan tinggi dan penyebaran komputer, makin menyadarkan nasabah bank akan berbagai kemudahan yang didapatkan dengan ketersediaan layanan On-line banking.
BAB II
PENUTUP
KESIMPULAN
• Dalam era perbankan saat ini, arus informasi memegang peranan yang lebih utama dibandingkan arus barang. Hal ini berarti dunia perbankan termasuk perbankan syariah harus mengikuti arus perubahan informasi yang terjadi. Jika tidak, maka perbankan syariah tidak akan berkembang pesat seperti yang diharapkan.
• Sistem informasi pelaporan bank syariah kepada Bank Indonesia:
a. Sistem Informasi Manajemen – Sektor Perbankan Bank Indonesia (SIM-SPBI)
b. Sistem Informasi Debitur (SID)
c. Sistem Informasi Manajemen Pengawasan BPRS (SIMWAS BPRS)
• Penerapan teknologi informasi ini dilakukan pada saat :
a. Penggunaan Teknologi Informasi Dalam Sistem Informasi Akuntansi
b. Penggunaan Sistem dan Teknologi Informasi Untuk Usaha Kecil
c. Teknologi Sistem Informasi (TSI) Perbankan
• Semakin majunya teknologi, di dunia transaksi perbankan syariah pun mulai mengunakan teknologi berbasis komputer untuk mempermudah transaksi dengan nasabah. Macam- macam penggunaan teknologi informasi di dunia perbankan syariah:
a. Adanya transaksi berupa Transfer uang via mobile maupun via teller.
b. Adanya ATM ( Auto Teller Machine ) pengambilan uang secara cash 24 jam.
c. Penggunaan Database di bank – bank
d. Sinkronisasi data – data pada Kantor Cabang dengan Kantor Pusat Bank.
• Kendala yang dihadapi oleh dunia perbankan syariah adalah kompleks dan mahalnya teknologi informasi, karena sebagian besar teknologi ini masih disuplay oleh vendor-vendor luar negeri.
• Operasional yang real time antar bank juga telah menjadi tuntutan bagi dunia perbankan syariah, karena hal ini menjadi salah satu materi bagi pelayanan yang berkompetisi dalam memasarkan produk perbankan syariah. Pengiriman uang transfer antar bank, outlet-outlet otomasi (ATM), hal ini menjadi patokan penilaian bagi para nasabah umumnya dalam melakukan transaksi dalam segi pelayanan. Jadi memang mau tidak mau bisnis perbankan harus ditunjang koefisienan operasional jika ingin bersaing di dalam dunianya, dan hal ini harus ditunjang dengan suatu sistem yang terintegrasi yang termuat dalam suatu teknologi informasi.
DAFTAR PUSTAKA
• https://norasiraithumairoh.wordpress.com/2012/06/06/sistem-informasi-perbankan-syariah-yang-sudah-bersaing-dengan-perbankan-konvensional/
• http://www.stesislamicvillage.ac.id/perbankan-syariah-dan-sistem-informasi-manajemen-perbankan-syariah/
• http://www.bi.go.id/id/perbankan/ikhtisar/pengaturan/sistem-informasi/Contents/Default.aspx
• http://www.slideshare.net/renoldoang/sistem-informasi-bisnis-bank-syariah
• http://www.slideshare.net/hanifdecepticon/sistem-informasi-perbankan
• http://jajusuf.blogspot.co.id/2012/04/teknologi-sistem-informasi-perbankan.html
• https://aditsaputra05.wordpress.com/2013/11/05/sistem-informasi-pada-perbankan-bri-syariah/
• http://rharajosephira.blogspot.co.id/2013/03/aplikasi-sistem-informasi-pada-bank-bni.html
Komentar
Posting Komentar